Photo ke 1 MUA

Koleksi photo Muhammad Umar Adh Dhuhaa

Photo ke 2 MUA

Koleksi photo Muhammad Umar Adh Dhuhaa

Photo ke 3 MUA

Koleksi photo Muhammad Umar Adh Dhuhaa

Photo ke 4 MUA

Koleksi photo Muhammad Umar Adh Dhuhaa

Photo ke 5 MUA

Koleksi photo Muhammad Umar Adh Dhuhaa

Sabtu, 27 Oktober 2012

Jerry Gray, Kisah Mualaf Seorang Mantan Angkatan Laut Amerika



Namanya Jerry D Gray, penulis sejumlah buku laris, ternyata seorang mualaf yang sangat mencintai Indonesia dengan mengurus naturalisasinya dari warga AS ke WNI, menikah dengan orang Indonesia dan menetap di Jakarta.

"Bagi saya Indonesia itu ibarat surga. Saya sudah ke banyak negara dan di sini saya mendapatkan kedamaian bergaul dan berinteraksi sosial dengan komunitas Muslim terbesar di dunia," ujar Jerry, di Bekasi, Minggu.

Beristrikan seorang perempuan Tasikmalaya dan dikaruniai seorang anak laki, Jerry menyatakan memiliki banyak kegiatan di Indonesia yang membuat dia makin betah yaitu memberikan pengajian, berbagi pengalaman dan menulis buku.

Tidak banyak orang yang menyangka Jerry D. Gray, warga AS Mantan perwira militer Angkatan Laut  negara adidaya itu, ternyata seorang mualaf yang tekun beribadah.

Jerry mengatakan, menjalankan ajaran Islam secara kaffah sebagaimana diajarkan dalam kitab suci Al`Quran. Semua itu baru terlaksana setelah berproses dalam waktu cukup lama.

Bagi penulis sejumlah buku di antaranya "Deadly Mist", "Demokrasi Barbar ala AS` dan "Dosa-dosa Media Amerika" itu, ketertarikan terhadap Islam dimulai justru dari tanah Arab tempat ajaran Islam itu sendiri pertama kali diturunkan kepada Rasul Allah SWT.

Sebagai AU yang ditugaskan di Arab Saudi, ia melihat betapa khusyuk dan ikhlasnya orang menjalankan shalat hingga mau meninggalkan segala aktivitas mereka termasuk berkaitan dengan uang sekalipun.

"Ketika mengalun suara adzan, dipinggir jalan orang pada shalat, karyawan toko dan mall semua shalat dan barang dibiarkan begitu saja namun tidak ada yang hilang. Semua melaksanakan shalat dengan khusuk," ujar Jerry, yang pernah selama 2,5 tahun menjadi wartawan di sebuah TV swasta di Indonesia itu.

Ia menjadi bingung sekaligus takjub. Setelahnya kesadaran untuk mengenal ajaran Islam langsung tak tertahankan. Ia melihat cahaya iman justru setelah melihat orang-orang melaksanakan Shalat.

Jerry mengaku ketika pertama kali memegang kitab suci Al Qur`an badannya langsung merinding, ketika akan membaca hatinya bergetar dan sejurus kemudian suara tangis mengiringinya membaca terpatah-patah ayat Al Qur`an.

Setelah hatinya merasa mantap ia kemudian memilih menjadi mualaf di Arab Saudi. Keislamannya belum serta merta jadi mantap. Ia pertama kali hanya melaksanakan shalat dua kali dalam seminggu.

"Ketika tertimpa musibah saya bawa shalat, ternyata saya dapatkan ketenangan dan musibah hilang. Setelah itu saya makin rajin shalat," ujar Jerry yang kini berisitrikan wanita asal Tasikmalaya Jabar itu.

Kini dalam kesehariannya, Jerry seringkali dimintai pandangan-pandangannya tentang Islam, demokrasi, dan terorisme. "Islam itu agama rahmatan lil alamin dan orang Islam bukanlah teroris," ujar ayah satu anak itu.

Bagi mantan wartawan CNBC itu, Indonesia sebagai negara dengan populasi Islam terbesar di dunia merupakan surga yang ada di dunia. Ia pun kini tengah mengurus naturalisasi dengan menjadi WNI sebagai ranah perjuangannya terhadap Islam. - ant

Mantan Tukang Tato Yakuza jadi Imam Masjid di Jepang

Mantan tukang tato Yakuza jadi Imam masjid di Jepang
Abdullah Taki Takazawa Imam Masjid besar di Jepang. (islamicmovement.org)


Nama aslinya Taki Takazawa. Rambutnya gondrong dan tubuhnya dipenuhi tato. Secara penampilan, dia nampak mirip dengan anggota kelompok mafia Jepang, biasa disebut Yakuza.  

Dia memang mantan tukang tato para anggota geng paling ditakuti di Negeri Matahari Terbit itu. Selama 20 tahun profesi itu digelutinya. Tapi pandangan negatif pada penampilan fisiknya itu berubah saat dia mengumandangkan Azan. 

Takazawa kini menjadi Imam sebuah masjid di Ibu Kota Tokyo. Setelah mengucapkan dua kalimat Syahadat, Takazawa mencantumkan nama muslim Abdullah, berarti Hamba Allah SWT.

Perkenalannya dengan Islam secara tidak sengaja terjadi di Wilayah Shibuya. Takazawa melihat seseorang dengan kulit dan janggut putih. Orang itu juga mengenakan baju dan turban warna suci. 

"Orang itu memberikan sebuah kertas dan menyuruh saya membaca kalimat tertera bersama dia," ujarnya seperti dilansir islamicmovement.org (2010).

Kalimat itu ternyata Syahadat, pengakuan pada ke-esaan Allah SWT dan Muhammad SAW sebagai utusannya. Meski tak paham secara keseluruhan, Takazawa pernah mendengar sepintas Allah dan Muhammad. Seperti kebanyakan penduduk Jepang, Takazawa menganut aliran kepercayaan Shinto.

Pertemuan dengan orang serba putih itu membekas di ingatan Takazawa. Dua tahun setelah memeluk Islam, dia bertemu lagi dengan sosok inspiratifnya itu. 

"Ternyata dia pernah menjadi Imam di Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi. Saya bersyukur bisa bertemu dengannya," katanya.

Imam Masjid Nabawi itu meminta Takazawa untuk menjadi Imam di masjid di wilayah Shinjuku. Sebelumnya, dia melaksanakan ibadah haji dan menimba ilmu beberapa bulan di Kota Makkah. 

Nama Takazawa terkenal lantaran dia menjadi satu diantara lima imam Masjid besar di Jepang, dari 13 juta populasi manusia di Tokyo


Rabu, 03 Oktober 2012

Diam's, Penyanyi Top Eropa telah Berhijab



PARIS -- Bukan rahasia bahwa Diam's merupakan salah satu penyanyi top Eropa yang telah memeluk Islam. Saat ini, penyanyi bernama asli Melanie Georgiades ini tak lagi sungkan menunjukkan keyakinannya dengan tampil mengenakan hijab di televisi.

Diam's / Melanie
Dalam wawancara eksklusif dengan televisi nasional Prancis, TF1, Diam's menceritakan bagaimana ia memilih Islam.

Wanita 32 tahun ini mengaku, pencariannya bermula ketika ia mengalami depresi."Di puncak kesuksesan karir, saya menderita depresi berat. Saya telah mengunjungi banyak psikolog, tapi tidak satu pun dari mereka yang bisa membantu saya," kata peraih MTV Europe Music Awards 2006 itu seperti dilansir Press TV, Ahad (1/10).

Diam's mengaku mulai menemukan jawaban atas segala kegundahan hatinya ketika melihat seorang rekan Muslim-nya menunaikan shalat. Sejak saat itu, ia mulai mempelajari Islam lewat membaca kitab suci Alquran.

"Memeluk Islam adalah hasil perenungan pribadi saya setelah mempelajari agama ini dan membaca Alquran," ujar diva yang telah menghasilkan lima album ini. Diam's memeluk Islam pada 2008 silam di Pulau Mauritus.

Setelah masuk Islam, ia lebih fokus pada kegiatan-kegiatan sosial seperti membantu anak-anak yatim piatu.



Sumber