SUDAH
BENAR KAH 'AQIEDAH ANDA?? (Hukum Bertanya Kepada Dukun/Paranormal/Orang
Pintar/dsb) Oleh : Abu Jibrin Alhamdulillah segala puji hanya bagi
ALLOH Robb semesta alam, tiada sekutu bagi-NYA dan hanya kepada-NYA lah
kita beribadah dan meminta pertolongan. Aku bersaksi tiada ilaah yang
berhak disembah kecuali ALLOH, dan aku
bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan ALLOH. Salam dan sholawat
tercurah kepada Nabiulloh Muhammad -shollallohu 'alaihi wa 'alaa aalihi
wa sallam-, beserta kepada istri-istri beliau, para shahabat dan para
pengikutnya yang setia di dalam memperjuangkan Kitabulloh wa Sunnah Amma
ba'd..
Akhir-akhir ini semakin merajalelanya di berbagai media (media
cetak dan elektronik) perkara yang sangat membahayakan 'Aqiedah ummat
Islam, yakni praktek perdukunan (sihir dan ramal meramal), baik secara
terang-terangan maupun secara tersembunyi (tersamarkan). Kita lihat di
media televisi dan internet sarana perdukunan bertebaran, begitu juga di
media cetak (koran dan majalah), terpampang iklan yang menghancurkan
'Aqiedah ummat Islam seperti : Jika anda bingung dengan peruntungan
nasib anda maka ketik REG spasi..dst..dst..kirim ke.., Ramalan zodiak
anda hari ini adalah bla..blaa..blaa.., Feng shui rumah anda seharusnya
begini-begitu.. Mbah Bego terima pasang susuk-penglaris-pendekat
jodoh-bisa menemukan barang hilang...
Drs.K.H Joko Tolol memberikan
solusi hidup anda dengan menerawang aura anda-menemukan barang
hilang-bisa menangkap hantu, dedemit-mengusir roh halus-terima ruwatan
benda pusaka... Kang Goblok bisa melancarkan usaha bisnis anda-membuat
anda cepat kaya-memasang ajian pengasih-mengetahui barang yang
hilang-mengembalikan orang/barang yang hilang....
Haji Gebluk tersohor
di sukabumi menyediakan air tauhid untuk anak-anak menjadi pintar di
sekolah, air pengasih supaya laris dagangan-rumah tangga tidak cekcok,
tersedia ajian penempel supaya pasangan tidak berpaling, ajian tosan
supaya suami tidak pelit kasih duit..dsb..dsb..dsb.. Lalu bagaimana
Islam sebagai agama yang Haq memandang perkara tersebut di atas? ALLOH
'Azza wa Jalla menurunkan Islam sebagai agama (dien) yang kholish
(murni) mengajarkan manusia melalui Rosul-NYA agar menjadi hamba dengan
men-tauhid-kan ALLOH ta'aala saja tanpa melakukan kesyirikan,
sebagaimana firman-NYA :
(وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا
لِيَعْبُدُونِ ﴿الذاريات:٥٦
Dan AKU tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-KU. [Q.S Adz-Dzaariyaat 51:56]
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ
لِمَنْ يَشَاءُ “Sesungguhnya ALLOH tidak akan mengampuni dosa syirik,
dan DIA mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa
yang dikehendaki-NYA.” (Q.S an Nisaa 4:48) “Sesungguhnya barangsiapa
yang menyekutukan ALLOH, sungguh ALLOH haramkan baginya surga dan
tempatnya adalah neraka, dan tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu
seorang penolong pun.” (QS. Al-Maaidah 5:72) Rosululloh -shollallohu
'alaihi wa 'alaa aalihi wa sallam- bersabda : وَعَنْ أَبِي ذَرًّ رَضِىَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ الله عَزَّ وَجَلَ: وَمَنْ لَقِيَنِيْ بِقُرِابِ الأَرْضِ خَطَايًا
لاَ يُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا لَقَيْتُهُ بِمِثْلِهَا مَغْفِرَةً. “Dan
barangsiapa yang menemuiKU (ALLOH) dengan (membawa) dosa sepenuh bumi
sekalipun, namun dia tidak menyekutukan AKU (ALLOH) dengan sesuatu
apapun, (syirik) pasti AKU (ALLOH) akan menemuinya dengan membawa
ampunan yang semisal itu.” (HR. Muslim No. 2687) Diantara bahaya syirik
itu adalah sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits Jabir: عَنْ
جَابِرٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: جَاء أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِي
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا
الْمُوْجِبَتَانِ ؟ فَقَالَ: مَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا
دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ.
“Seorang Arab Badui datang menemui Rosululloh -shollallohu 'alaihi wa
'alaa aalihi wa sallam-, lalu bertanya: “Wahai Rosululloh, apakah dua
perkara yang pasti itu?” Beliau menjawab: “Barangsiapa yang meninggal
dunia dalam keadaan tidak menyekutukan ALLOH dengan suatu apapun,
niscaya dia akan masuk Jannah. Dan barangsiapa yang meninggal dunia
dalam keadaan menyekutukan ALLOH dengan sesuatu, niscaya dia akan masuk
Neraka”. (HR. Muslim No. 93) Adapun jalan/sarana menuju syirik banyak
sekali, a.l melalui perdukunan/sihir/ramal meramal dan sejenisnya. Hari
ini penebar syirik tersebut dibungkus dengan kalimat atau perkara yang
samar dan indah seperi Orang Pintar, Kiyai Haji, Paranormal, Sesepuh
dsb. Sehingga akibatnya ada sebagian dari ummat ini yang lemah ilmunya
(tentang tauhid dan sunnah) tertipu oleh kaki tangan syetan -la'natulloh
'alaihi- yakni para dukun/tukang sihir/para normal/orang pintar/dsb,
bahkan lebih parahnya lagi ada yang sudah benar-benar mempercayai dan
menjadikan wala` kepada si dukun tsb. Ternyata tidak menjadi jaminan
"Selamat 'Aqiedahnya" bila seseorang dengan pendidikan tinggi (S1-S2-S3)
dengan berbagi gelar sarjana yang menghiasi namanya (dokter, insinyur,
doktor, master, profesor, dsb) bila ternyata dirinya masih tertipu oleh
para penipu dan penyesat dari kalangan dukun/orang
pintar/kiyai/paranormal/dsb. Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih
Muslim, bahwasanya Rosululloh -shollallohu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa
sallam- bersabda : ‘Barangsiapa mendatangi ‘arraaf’ (tukang ramal))
kepadanya, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari.” Dari
Abu Hurairah -rodhiyallohu 'anhu- dari Nabi -shollallohu 'alaihi wa
'alaa aalihi wa sallam-, beliau bersabda: "Barangsiapa yang mendatangi
kahin (dukun)) dan membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia telah
kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad -shollallohu 'alaihi
wa 'alaa aalihi wa sallam- .” (HR. Abu Daud). “Dikeluarkan oleh empat
Ahlus Sunan dan dishahihkan oleh Al-Hakim dari Nabi -shollallohu 'alaihi
wa 'alaa aalihi wa sallam-, dengan lafazh: ‘Barangsiapa mendatangi
tukang ramal atau dukun dan membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia
telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad -shollallohu
'alaihi wa 'alaa aalihi wa sallam-, ” “Dari Imran bin Hushain
radhiallahu anhu, ia berkata: ‘Rasulullah -shollallohu 'alaihi wa 'alaa
aalihi wa sallam- bersabda: ‘Bukan termasuk golongan kami yang melakukan
atau meminta tathayyur (menentukan nasib sial berdasarkan tanda-tanda
benda,burung dan lain-lain), yang meramal atau yang meminta diramalkan,
yang menyihir atau meminta disihirkan dan barangsiapa mendatangi peramal
dan membenarkan apa yang ia katakan, maka sesungguhnya ia telah kafir
terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam.” (HR. Al-Bazzaar, dengan sanad jayyid). Hadits-hadits yang mulia
di atas menunjukkan larangan mendatangi peramal, dukun dan sebangsanya,
larangan bertanya kepada mereka tentang hal-hal yang ghaib, larangan
mempercayai atau membenarkan apa yang mereka katakan, dan ancaman bagi
mereka yang melakukannya. Hukum Bertanya Kepada Dukun Bertanya kepada
dukun berbeda hukumnya sesuai dengan tujuannya, yaitu : 1) Bertanya
dengan maksud iseng maka haram. Meski dia tidak membenarkan jawabannya.
2) Bertanya dengan maksud ingin membenarkan jawabannya maka hukumnya
haram dan tidak diterima sholatnya selama 40 hari. Rosululloh
-shollallohu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa sallam- bersabda “Barang siapa
mendatangi tukang ramal lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu
perkara dan dia mempercayainya, maka sholatnya tidak di terima selama 40
hari .” (HR Muslim) 3) Bertanya karena memiliki keyakinan bahwa
dukun mengetahui ilmu ghaib secara mutlak maka hukumnya kufur akbar
(keluar dari Islam / murtad). 4) Bertanya untuk mengujinya apakah dia
orang yang jujur atau pendusta bukan untuk mengambil jawabannya,
hukumnya boleh. 5) Bertanya dalam rangka menunjukkan kedustaannya,
ketidakmampuannya, dan mengingkarinya, maka hal tersebut dituntut atau
bahkan wajib. Solusinya : 1) Marilah kita hadiri majelis keilmuan
yang mengajarkan Al-Kitab was Sunnah di atas manhaj Salaf (para shahabat
ridhwanallohu 'anhum ajma'in). Jika tidak sempat hadir di majelis ilmu,
maka dengarkan kajian via internet, atau dengarkan via CD ceramah/
radio bermanhaj Salaf. 2) Marilah kita kenali musuh kita yakni syetan
-la'natulloh 'alaihi- yang mengajak manusia ke Neraka dengan melalui
para pengikutnya yakni dukun/paranormal/orang pintar/kiyai/sesepuh/dsb,
yang mereka mengajak kepada jalan Syirik, yakni jalan Pembatal
Keislaman, sehingga jika sudah batal islam seseorang maka mudahlah
syetan menambahkan pengikutnya ke siksa api Neraka yang kekal abadi
Oleh karena itulah kita memohon kepada ALLOH ta'aala agar kita di
berikan ilmu yang dapat menghalangi kita dari terjerumus kedalam
kesyirikan. Semoga saya, keturunan saya kelak, keluarga saya dan kaum
muslimin terhindar dari bahaya Syirik dan Bid'ah, serta tidak menjadi
Ahlusy Syirik dan Ahlul Bid'ah. Aaamiiin.. Hadanallohu wa iyyaakum
ajma'in Wallohul musta'aan Bumi ALLOH, Ahad, 13 Rojab 1433 / 3 Juni
2012 Abu Jibrin
0 komentar:
Posting Komentar